![]() |
Namun, ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa jenis peregangan tertentu, seperti peregangan statis yang dilakukan dalam waktu lama, bisa memberikan efek negatif terhadap performa atletik.
![]() |
Namun, ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa jenis peregangan tertentu, seperti peregangan statis yang dilakukan dalam waktu lama, bisa memberikan efek negatif terhadap performa atletik.
![]() |
Berikut adalah beberapa legenda sepak bola yang mungkin terlupakan atau kurang diakui oleh generasi saat ini:
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Berikut adalah urutan yang disarankan untuk rutinitas nge-gym:
![]() |
Berikut adalah beberapa tips Kardio untuk membakar lemak:
1. Pilihlah jenis kardio
Pilihlah aktivitas kardio yang Anda sukai, seperti lari, bersepeda, berenang, atau berjalan cepat. Dengan melakukan aktivitas yang sukai akan lebih termotivasi untuk melakukannya secara teratur.
2. Latihan interval
Cobalah untuk memasukkan latihan interval ke dalam rutinitas kardio, sebab akan melibatkan bergantian antara periode intensitas tinggi dan periode pemulihan yang lebih lambat. Latihan interval dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan kebugaran Anda.
3. Tingkatkan intensitas secara bertahap
Mulailah dengan intensitas yang sesuai dengan kebugaran, tetapi secara bertahap tingkatkan intensitas latihan seiring berjalannya waktu. Hal tersebut akan memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras dan membakar lemak lebih efektif.
4. Gabungkan latihan kardio dengan latihan kekuatan
Selain melakukan kardio, jangan lupakan pentingnya mendahulukan latihan kekuatan. Latihan kekuatan dapat membantu meningkatkan massa otot Anda, yang pada gilirannya dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak lebih efektif.
5. Monitor intensitas latihan
Gunakan monitor detak jantung atau perangkat pelacakan lainnya untuk memantau intensitas latihan. Pastikan berada dalam zona target detak jantung yang sesuai untuk membakar lemak.
6. Tetap teratur
Selain itu penting juga untuk menjaga konsistensi dalam rutinitas latihan kardio. Usahakan untuk melakukannya secara teratur, minimal 3-5 kali seminggu, sesuai dengan kemampuan dan jadwal.
7. Jaga pola makan seimbang
Kardio saja tidak cukup untuk membakar lemak, oleh karena itu disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan nutrisi dan rendah kalori. Kombinasikan dengan asupan protein yang cukup untuk mempertahankan massa otot Anda.
8. Istirahat yang cukup
Istirahat yang baik adalah bagian penting dari proses pembakaran lemak dan juga mendapatkan tidur yang cukup setiap malam agar tubuh dapat pulih dengan baik.
![]() |
Disarankan untuk melakukan latihan beban terlebih dahulu sebelum melakukan latihan kardio. Berikut adalah alasan mengapa latihan beban terlebih dahulu dapat memberikan manfaat yang lebih besar:
Latihan beban membebani otot-otot dan membutuhkan energi yang lebih tinggi. Jika Anda melakukan latihan kardio terlebih dahulu, Anda mungkin sudah lelah dan tidak dapat melibatkan otot-otot dengan maksimal saat melakukan latihan beban.
Dengan melakukan latihan beban terlebih dahulu, Anda akan memiliki energi yang cukup untuk melibatkan otot-otot pada tingkat intensitas yang lebih tinggi.
Jika tujuan Anda adalah untuk membangun otot, maka latihan beban harus menjadi prioritas utama. Latihan beban membantu meningkatkan kekuatan dan ukuran otot Anda, sementara latihan kardio lebih fokus pada pemeliharaan dan peningkatan fungsi kardiovaskular. Dengan melakukan latihan beban terlebih dahulu, Anda dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan otot Anda.
Saat Anda melakukan latihan beban, tubuh Anda akan membakar kalori dan lemak secara efektif. Setelah latihan beban, metabolisme tubuh Anda juga akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Jadi, ketika Anda melanjutkan dengan latihan kardio setelahnya, tubuh Anda sudah dalam mode pembakaran lemak yang lebih efektif.
![]() |
Suntikan Synthol pada otot memiliki beberapa dampak buruk yang perlu diketahui. Synthol adalah campuran minyak, lidokain, dan alkohol yang digunakan oleh beberapa individu untuk menghasilkan tampilan otot yang lebih besar dengan cara instan. Berikut dampak buruk yang akan terjadi dalam penggunaannya:
1. Infeksi
Suntikan Synthol dapat menyebabkan infeksi pada jaringan otot jika tidak dilakukan dengan sterilitas yang tepat. Infeksi dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan bisa berpotensi mengancam jiwa.
2. Kerusakan permanen pada jaringan otot
Penggunaan Synthol yang berlebihan dan tidak aman dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otot Anda. Konsekuensinya dapat membahayakan fungsi otot dan menyebabkan kelemahan dan ketidakseimbangan otot.
3. Tampilan yang tidak alami
Meskipun Synthol memberikan tampilan otot yang tampak besar dan berot, efeknya tidak alami. Suntikan ini hanya menyebabkan pembengkakan sementara dan tidak meningkatkan kekuatan, kekuasaan, atau kemampuan fisik sebenarnya.
4. Efek samping kesehatan
Minyak yang terkandung dalam Synthol dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti penggumpalan darah, kegagalan organ, dan bahkan kematian jika minyak tersebut masuk ke dalam aliran darah.
5. Ketidakseimbangan hormon
Beberapa bahan yang terkandung dalam Synthol dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh Anda. Hal ini dapat mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
![]() |
Salah satu penyebab utama tendon putus saat mengangkat beban adalah kelebihan beban atau penggunaan teknik yang salah. Beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap tendon putus saat mengangkat beban meliputi:
1. Overload atau beban berlebih
Mengangkat beban yang terlalu berat atau melebihi kapasitas tendon dapat menyebabkan kerusakan atau putusnya tendon.
2. Teknik yang salah
Mengangkat beban dengan teknik yang tidak benar, seperti menggunakan gerakan yang tidak stabil atau memutar tubuh dengan cara yang tidak tepat, dapat meningkatkan risiko putusnya tendon.
3. Kurangnya pemanasan
Kurangnya pemanasan sebelum mengangkat beban dapat mempengaruhi kelenturan tendon dan meningkatkan risiko cedera.
4. Usia
Tendon cenderung kehilangan kekuatan dan kelenturannya seiring bertambahnya usia, meningkatkan risiko putusnya tendon saat mengangkat beban.
5. Riwayat cedera
Jika seseorang pernah mengalami cedera tendon sebelumnya, akan ada peluang lebih besar untuk mengalami tendon putus di masa depan.
6. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis seperti tendinitis (peradangan tendon) atau arthritis (peradangan sendi) dapat melemahkan tendon dan meningkatkan risiko putus.
Menjadi seorang atlet profesional membutuhkan komitmen, kerja keras, disiplin, dan fokus yang tinggi. Berikut adalah beberapa rahasia konsis...
All About Sports